-- Kelapa Gading, 7/10/2008
(Untuk Generasi Pengungkit)--
Koruptor harus digusur pake traktor
Coba lari tekepor-kepor
Ditangkep KPK cuma pake kolor
Dipenjarapun, kerjanya molor
Koruptor tidak mesti berbadan bongsor
Bisa juga kurus dan tidak menor
Dari mahasiswa ataupun rektor
Peserta seminar hingga moderator
Koruptor bisa menteri bisa legislator
Ataupun intel hingga provokator
Paling pandai bertingkah lagaknya aktor
Naik mobil bisa juga motor
Koruptor itu manipulator
Paling suka disebut donor
Sumbang tabung gas beserta kompor
Bila lebaran, bagi-bagi opor
Koruptor dan keluarga bisa jadi sangat tersohor
Punya nama baik dan gampang tipu bank kreditor
Kalau pulang kampung mesti disambut tanjidor
Diiring tarian dan deretan penjor
Koruptor tidak pernah mau tekor
Selalu punya siasat seperti negosiator
Ajak banyak orang jadi kolaborator
Perlu tidak perlu dia sebarkan teror
Koruptor modalnya kalkulator
Berlagak ibarat mandor
Tekan-tekan tombol persen tentukan biaya setor
Bila kita ingin jadi kontraktor
Koruptor pintar seperti doktor
Nalarnya cepat seperti meteor
Nafkahi keluarga dengan harta kotor
Dari kepala hingga ke ekor
Open the door, Open the door
Suara pintu digedor-gedor
Seperti banteng menyeruduk sang matador
Ribuan koruptor kena lapor
Koruptor demam dan kena tremor
Duduk lemas kaki berselonjor
Tertunduk di depan meja hakim tipikor
Malu dengar percakapan yang tersadap dan termonitor
Koruptor pake jimat anti pelor
Percayalah suatu saat pasti teledor
Mesti tertangkap di spa ataupun elevator
Tinggal tunggu di dor eksekutor
Pernik Pernik
- Kuliner (2)
- Nalar-Naluri (17)
- Napak Tilas (1)
- Puisi (7)
- Puisi Eliana Ilik (1)
- Puisi Hamdi Buldan (1)
Friday 7 November 2008
Syair Koruptor Mati di Dor!
Posted by Ridwan Aziz at 08:46 1 comments
Subscribe to:
Posts (Atom)