Pages

Monday 18 August 2008

Mari Bertanya dan Mendengarkan....

Saya membuka-buka kembali korespondensi saya dengan salah seorang rekan yang sekarang menetap di negeri Paman dan Bibi Sam. Kami berdiskusi ringan tentang gerakan Yes, We Can! Moto yang mirip dipakai dalam kampanye calon Presiden di negeri tersebut, sama miripnya dengan moto yang dicanangkan oleh Presiden SBY dalam memaknai hikmah 100 tahun kebangkitan nasional.

Kata kunci yang berlomba-lomba menyeruak dari benakku adalah Bertanya!
Bertanya (to inquiry) bukan menginterogasi (to interrogate) dan keahlian kita bertanya haruslah sama baiknya dengan keahlian kita mendengarkan (to listen)! Keahlian memberikan saran atau arahan (to advocate) haruslah hasil olah lanjutan dari proses bertanya dan mendengarkan tersebut.

Ini kutipan surat elektronik saya kepada sang rekan:

On May 23, 2008, at 12:46 AM, Ridwan_Aziz@cncdesign.com.au wrote:

> He..he...
>
> Kebayang wajahmu Min waktu bilang "Ngak...ngak..."
> Masih ingat puisiku "Permadani di Langit" - tentang petani dan
> keluarganya yang hidup susah dan keluarganya dipanggil satu-per-satu
> menghadap-Nya.
> Potret itu berlangsung hingga kini.
>
> Rasanya dulu, kamu sempat terjemahkan sebagai tugas kursus Englishmu
> ya...
>
> Sekarang di Indonesia Min, pemerintah mencanangkan gerakan "Kita
> Bisa !".
> Padahal yang menurutku lebih manjur adalah gerakan untuk mengakui "Apa
> Yang Tidak Kita Bisa".
>
> Dengan menyusun daftar panjang apa yang belum bisa kita lakukan
> (menjadi
> dokumen negara yang tebal), kita punya kesempatan mengetahui apa yang
> harus kita kerjakan.
>
> Dulu dan sekarang, disekolah dasar kita, anak-anak dididik untuk
> mendapatkan reward kalau dia bisa sesuatu, "Ayo, tunjuk tangan,
> siapa yang
> bisa menyebutkan faktor bilangan 21, Bapak kasih hadiah pinsil...".
>
> Belum banyak guru-guru yang bilang, "Anak-anak, coba tunjuk tangan
> siapa
> yang bisa sebutkan hal-hal yang kalian tidak bisa,
> sebanyak-banyaknya...nanti Bapak traktir Bakso!".
>
> Kita ingin anak-anak kita bisa menulis dan membaca...tapi zat kimia
> pembuat tinta, chemicals untuk proses pulp dan kertas, mesin pembuat
> pinsil dan ballpen termasuk moulding plastik-nya kita belum bisa
> membuat
> sendiri.
>
> Ah..jadi ngelantur.
> Aku kena penyakit "serius" akhir-akhir ini.
>
> Salam buat Uncle Sam...Bibinya di mana ?
>
> Regards,
> Ridwan Aziz


Mata Pelajaran Dasar: Bertanya!


Saya seringkali memperhatikan bagaimana anak-anak kita menerima pendidikan di tingkat dasar hingga tinggi. Mereka dididik dan diajari untuk menekuni profesi tertentu tanpa penekanan lebih pada aspek kemampuan bertanya. Tanpa kemampuan bertanya, saya yakin anak-anak kita akan menjadi terkotak-kotak terperangkap dengan pola pemahamannya sendiri. Tidak peka terhadap bersikap dalam situasi konflik, sehinga terhanyut dalam konflik tersebut tanpa pernah bisa mentransfomasikan konflik kedalam solusi-solusi nyata.