Terkadang, potensi gerak yang besar membutuhkan sedikit saja energi pecut yang akan membuatnya terus berputar, berputar dan berputar. Putaran yang pada gilirannya mengalirkan energi serupa bagi orang lain yang membutuhkan.
Energi itu sesungguhnya sangat sederhana awalnya. Adalah kepedulian dan keberpihakan, itulah kempompong energi.
Bila sejenak kita renungkan, sesungguhnya inilah dimensi lain konsep ekonomi komunitas gaya Profesor Muhammad Yunus dengan inisiatif sekelas Nobel Price: Garmeen Bank (http://en.wikipedia.org/wiki/Grameen_Bank).
Bisa jadi yang dibutuhkan oleh rekan dan kerabat kita, bukanlah satu dua keping mata uang itu untuk menggulirkan potensi kewirausahaanya.
Bisa jadi sekedar tepukan di bahu kanan: Ayo, kamu bisa!
Pernik Pernik
- Kuliner (2)
- Nalar-Naluri (17)
- Napak Tilas (1)
- Puisi (7)
- Puisi Eliana Ilik (1)
- Puisi Hamdi Buldan (1)
Tuesday 19 October 2010
Kepedulian, Keberpihakan, dan Tepukan Di Bahu Kanan
Posted by Ridwan Aziz at 21:18
Labels: Nalar-Naluri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment